Kamis, 09 Oktober 2008

Jiwaku bertengger dipucuk-pucuk daun

Kucari terang, jiwaku !
Bertengger diantara pucuk-pucuk dedaunan jiwa
bercengkrama aku dalam renungan bersemayam aku di lepuhan jiwa
hatiku telah menuai duka aku tak menyalahkan jiwa
penjara itu telah menyaru menjadi untaian kegelisahan tanpa ujung
telah ku berlari dalam pendaran cahaya tak bertuan di lorong itu
tipu daya setan nyaris menghempas aku dalam kubangan kengerian
cermin jiwaku nyaris buram oleh tangan-tangan kotor nafsuku
Aku berdebat dengan nuraniku tentang cinta
sekian kali pengertiannya telah mengacaukan aku lagi.
Haruskah aku masih mempercayai akan adanya cinta sejati …
apakah dia tak bertentangan dengan jiwaku.
Oh, jiwaku kumohon berdamailah dengan cintaku.
Bacalah puisi-puisi hatiku pahamilah tanda-tanda cinta itu
demi menggapai Cinta yang lebih mulia.
Bukan semata cinta manusiawi tapi Cinta Ilahi agar aku dan kau tak tersesat.
Kediri, 11-10-05

Tidak ada komentar: