Jumat, 10 Oktober 2008

Dunia maya…

Sekian kali aku mengabaikanmu namun sekali lagi kau mengkhianatiku
seperti rekan sejawatmu yang menyaru dengan pekik seram di depanmu.
Kau telah menebarkan benih ketakutan yang menakjubkan mata memandangmu ...
Lidahmu menuturkan kisah manis berbalut duka yang menggerogoti egoku
Masalalu manusia kau jadikan begitu bersinar terang seakan
mengalahkan segala harapannya.
Aku sekali lagi bermain-main dalam angan yang terlalu bodoh tentangmu
oh, dunia mayaku yang bertebaran di jagat raya kau menodai kepercayaanku padamu.
Kapan lalu aku terjatuh ke jurang kengerian
yang diakibatkan dunia nyata yang sempurna
kapan lalu pula aku memohon bersimpuh di kakimu, dunia maya …
mencari arti penting sebuah pertanyaan hakiki manusia.
Aku terhinakan oleh dunia nyata kusangka kau akan menolongku mengembalikan kejatuhan diriku yang menghamba di dasar jurang kehancuran itu.
Cermin-cermin itu melukaiku menyamarkan menjadi seuntai mutiara berpisau ganda.
Kau benar-benar pedang bermata dua, dunia maya.
Aku sempat mencintaimu namun kau juga telah melukai aku.
Kau rajam aku bagai pelacur jalanan yang mencoba bertobat pada Ilahinya.
Kau telah meneriakan sesuatu yang memekakkan telingaku.
Kau lukai aku bagai seekor anjing hutan yang menggigit mangsanya tanpa ampun.
Kau bagaikan setan yang meratap kehilangan Tuhannya.
Kau bagaikan serigala malam yang menyamar menjadi domba yang mengembik memohon belas kasih manusia penggembala.
Kau membuat aku menangisi sesuatu yang tak masuk akal sepanjang malam ini.
Sekali lagi aku membencimu dan bermaksud berpisah dari kesombonganmu
Dunia maya … ternyata kau mengkhianatiku lagi …
kukira kau akan berbaik hati padaku ternyata …
oh, sungguh kau tendang aku yang sedang mendaki di gunung asa
aku terjatuh … sekali lagi kau buat aku kehilangan harapan,
lantas dunia macam apa lagi yang harus aku pilih untuk mendamaikan hatiku …
Jawab dunia maya!
Jangan hanya kau lukai aku dan pergi begitu saja.
Aku bukan benda mati.
Aku menghinakanmu tapi tidak untuk mengejarmu.
Aku membencimu yang tidak mempedulikan perasaan manusiawiku, dasar mesin!
Dunia maya, tidak tahukah kau akan kekagumanku padamu dan ironiku membencimu …
aku menantangmu untuk bertarung menatap hari esok …
aku menginginkanmu lebih manusiawi, dasar mesin!
04-10-2008

Tidak ada komentar: