Alasan bohong
Ada alasan manusia untuk berbohong demi menyenangkan orang demi kepuasan hati yang tak dimengerti demi mendapat rasa aman dari orang, melindungi diri dari pertanyaan lanjut. Demi sesuatu yang tak dimengerti. Demi diri pribadi, aku pun tak mengerti kenapa aku selalu bohong. Ketika ditanya sesuatu aku lebih suka menjawab sekenanya. Aku malas hanya itu. Aku hanya ingin diam.
Menentukan bahagia
Perasaan tak menentu menjadikan kata begitu puitis dan pemimpi kelas tinggi seakan kita tak akan pernah berhenti bermimpi, mengerti batas sejauh mana kita melangkah dan kita hanya bisa mengharap dan kita hanya bisa mengharap tanpa bisa tahu apa yang mesti diperbuat. Perasaan tak menentu yang sangat menentuka siapa diri kita tanpa perlu tahu apa yang kita inginkan. Perasaan tak menentu yang hanya menggantung, menghapus angan tak pasti tentang segala yang tanpa dasar. Bagaimana perasaan itu berubah menjadi sangat menentukan? Mungkin bila bisa menemukan bahagia. Bahagia itu sebenarnya menerima apa adanya segala jerih payah kita apapun hasilnya, berusaha tanpa berputus asa hanya demi ibadah untuk-Nya.
Puisi dalam kehidupan
Apalah sebenarnya yang paling berarti dalam hidup ini? Terkadang ketidaksengajaan pun terjadi begitu indahnya seperti sehari-hari kita menghirup oksigen. Apakah itu begitu berarti ? Aku pun tak mampu menjawab filosofi tentang hidup terkadang kudapat di saat aku sedang ada di dalam kendaraan umum. Tak ada yang tahu sebenarnya kondisi kesadaran kita. Aku sadar sepenuhnya tentang kesalahan yang kuperbuat tapi apakah aku juga kadang sadar untuk tidak pernah lagi aku mencoba menghindari sebuah kesalahan. Terkadang untuk meredam perasaan hati sebait puisi adalah teman sejati yang paling dekat melebihi apapun. Ketenangan jiwa kadang justru didapat di dekat keramaian yang menyesakkan.
Apakah itu sebuah kesalahan? Tentu saja bukan. Tak ada kesalahan tentu …
Waktu dalam hidupmu
Kadang melamun hanya masa istirahat dari otak dan pikiran untuk bebas merenung tanpa tahu harus berbuat apa. Hanya waktu dalam hidupmu. Biarkan segalanya berjalan seperti adanya. Pandang masa depan buka mata buka hati. Biarkan segalanya terbuka dengan pikiran dewasa yang bijaksana.
Kesempurnaan yang cacat
Manusia tidak sempurna jika manusia sempurna sudah dari dulu aku lari dari semua masalah yang menerpa diriku tapi aku tak bisa lari dan tak boleh. Untuk apa mesti lari ?! Hadapi?! Manusia tampak menarik dengan ketidaksempurnaan, sesuatu yang dimilikinya itu yang paling manis. Bagaimana kita mewujudkan ketidaksempurnaan itu menjadi sesuatu yang berharga bagi diri kita dan bagi perasaan kita.
Arti kedewasaan
Arti kedewasaan bagi seorang gadis bukan dewasa fisik semata tapi sebuah kesatuan perasaan yang mendesak jiwa manusia di kedalaman pikiran. Masa sekarang dari masa depan yang lebih baik untuk memperbaiki masa lalu yang setiap saat menghantui nurani kita menyesatkan setiap langkah kita menelusuri jalan-jalan kehidupan yang begitu luas, samar dan tanpa batas untuk sekedar mencari jati diri dan kebahagiaan sejati.
Sepuluh hal nyata bagi manusia
1. Tertib ibadah
2. Kecenderungan patuh antara perintah dan larangan
3. Kebersihan lahir batin
4. Memegang amanah dan janji
5. Pemurah dan dermawan
6. Persaudaraan dan saling tolong kebaikan
7. Menghormati orang tua
8. Etika di masyarakat
9. Jujur dan adil
10. Ramah tamah dan lapang dada.
Manusia yang lari
Kalau kau mau lari lakukan sebelum kau tak mampu lari lagi tapi bertanyalah pada dirimu sendiri untuk apa mesti lari. Untuk apa mesti lari jika semua bisa dihadapi. Apa jadinya jika semua tertinggal tanpa penyelesaian hanya mengambang tanpa batas jelas jika kau lari. Tahukah kau harus kemana menggapai apa dengan lari jika lari larilah sekencang kau bisa lari. Sejauh mungkin ke satu lorong cita-cita dengan semua masalah selesai secara dewasa dan mandiri.
Pertemuan dan perpisahan
Perpisahan selalu terjadi jika kita tak ingin berpisah jangan ambil resiko bertemu. Jangan sesali sebuah perpisahan yang pasti jangan pernah merasa berpisah secara batin. Dia tetap selalu di hati. Inilah hidup. Semuanya tampak indah dengan berbagai sisi. Pertemuan dan perpisahan.
Tawa
Sejak kapan entah …
Aku lebih senang membuat orang lain tertawa daripada membuat mereka bersedih atau menangis. Sulit memang membuat orang tertawa membahagiakan orang lain memang hal tersulit di dunia. Lewat cerita lucu, karangan ringan di dalam tulisanku. Aku ingin membuat mereka tertawa. Alangkah indah hidup yang diisi tawa.
Kenapa mesti takut
Setiap hari kita menghadapi jutaan tes dan kadang kita lebih banyak lulus. Dari mulai bangun pagi sampai tidur di malam hari. Tak pernahkah kita sadari hal-hal kecil yang kita dapat telah memberi kita jalan apa yang harus kita lakukan untuk masa depan. Kenapa kita mesti takut menghadapi ujian-ujian kecil tentang sekolah, kuliah dan kerja jika ujian kehidupan yang lebih sulit justru sanggup kita lalui. Kenapa mesti takut ?
Hidup untuk kini
Aku akan mencoba untuk hidup disaat ini. Itulah keputusanku. Angan dan impianku boleh mengembara kealam masa depan tapi kaki dan hidupku harus tetap berpijak di saat ini. Hidup begitu luas dan berliku tapi cahaya hidayah dari Allah selalu melingkupi hati manusia-manusia yang percaya. Manusia-manusia yang paham apa arti sesungguhnya dari takut pada Tuhan, mungkin dengan mensyukuri apa yang diberikan Tuhan, selalu sadar bahwa karunia Tuhan selalu kita nikmati setiap detik panah waktu menghitung. Kita bisa menemukan arti sejati kehidupan dan jati diri.
Dendam
Bagaimana menghilangkan dendam dari hatiku ? Dendam yang bertahun-tahun menghancurkan jalan kebaikanku. Dendam itu tak akan menghimpit kesadaranku begitu lama jika aku tak menegrti tentang hakikat keinginanku sendiri daripada mengurusi orang lain yang tidak memikirkan kita bukankah lebih baik memusatkan pikiran dan tenaga pada keinginanku sendiri. Saying aku tak bisa. Bagaimana menghapus dendam dari hatiku ?
Hidupku
Tujuan hidupku adalah memperjuangkan apa yang menjadi keinginan dan berusaha hidup dewasa serta bahagia. Aku tahu kenapa aku memilih keinginan itu karena aku memang hidup untuk itu. Keinginan memang harus diperjuangkan.
Memandang
Kita semua perlu memandang sesuatu seperti memandang sekilas, memandang karena ingin tahu, memandang pada sesuatu yang memang harus dipandang, memandang demi kepuasan jiwa, memandang tak sengaja, memandang penuh arti. Dari semua itu kita mendapat pengajaran bahwa dalam hidup manusia perlu punya pandangan untuk menuntun hidupnya.
Gagal
Kata hatiku mengatakan aku tidak bersalah meski aku gagal satu tes. Aku benar karena aku memiliki keberanian memilih dan memperjuangkan apa yang kuingin. I’m not a losser ! I’m a champion ! Meski aku gagal masih banyak kesempatan yang bisa aku raih. Aku tak akan melepas mimpi dan keinginanku. Aku tidak gagal. Aku berhasil. Hanya itu, aku pasti mewujudkan mimpiku karena masih banyak jalan menuju Roma aku yakin ada satu jalan hanya untukku.
Aku berhasil
Walau aku tertawa keras di hadapan mereka aku tetap menangis sewajarnya manusia. Aku tetap tak mampu menahan kesedihan ketika kesendirian merajutku aku dipaksa merenungi kejadian itu. Apa aku salah atas semua kejadian yang menimpaku? Apa semua itu aku inginkan ? Apa perlu aku begitu rapuh meratapi kesedihan ? Semua seakan menyalahkan aku atas apa yang aku putuskan. Biarlah itu keputusanku sendiri dengan begitu jika gagal aku tahu sendiri dengan mata hatiku sendiri. Aku mampu mengatasinya.
Sepatutnya aku bersyukur karena aku tidak mencoba menyalahkan Tuhan Penguasa Alam seperti halnya dulu biasa aku lakukan seakan aku menyembah Tuhan hanya agar aku memperoleh keselamatan dan keinginan. Bukan karena aku memang mencintai Allah anggap saja aku tidak mengalami kegagalan tapi sebuah keberhasilan. Aku berhasil mengetahui dan paham arti sebuah cinta sejati aku tidak mencoba protes atas kegagalan itu tapi aku bersyukur memuja Tuhan meski belum bisa dikatakan sepenuhnya paham arti cinta itu tapi setidaknya aku mencoba untuk mengerti dan aku bangga aku gagal satu tes karena aku justru lulus tes lain yang lebih berharga dari apa pun yaitu aku tetap bersyukur menerima dengan ikhlas dan menemukan kedewasaan. Kegagalan memang mengajari aku untuk bersikap dewasa.
Aku tidak menyalahkan Tuhan atau siapapun. Aku berusaha berjalan mengalir mengikuti waktu dengan kepala tegak tersungging ingin kukatakan pada semua orang bahwa aku tidak gagal ! Aku lebih banyak menghadapi kegagalan daripada keberhasilan seharusnya aku terbiasa dengan semua itu, karena inilah hidup. Hidup adalah keseimbangan. Tidak aka nada hidup jika tidak ada perjuangan. Aku lebih mengerti bagaimana mengatasi perasaan bila aku mengalami kegagalan. Nasibku, hidupku, mimpiku hanya Allah Swt yang menentukan. Orang lain tidak ikut andil. Tanganku, hatiku seluruh tubuhku berperan dalam setiap langkah perjuanganku. Dengan tangan ini aku berjuang, berdoa dan percaya.
Melepaskan benci
Sungguh aku makin percaya jika itu tidak gagal. Semalam aku berdoa bukan sembarang doa karena aku hamper berhasil melepaskan beban di jiwa, beban dari kelamnya hati. Beban dan dendam yang selama ini merenggut akal sehatku. Aku mendoakan ornag-orang yang pernah menyakiti di masa lalu dan aku makin merasa damai karenanya aku memang gagal ujian kerja tapi aku berhasil dalam ujian yang lebih berat melepaskan rasa benci dan menggantinya dengan doa.
Dunia abu-abu
Jalan yang kutempuh sangat aneh dunia ini memang aneh ketika aku tertawa ia diam ketika aku diam menangisi nasib ia tak menatapku tapi waktu berjalan tenang tanpa gentar pada tali-tali dunia. Ia mengajari aku untuk bersabar karena dunia memang abu-abu tidak hitam tidak putih.
Waktu
Perlambang waktu seperti seorang dewasa dengan wajah tenang, jiwa tenang, sempurna, bijak, halus berkata-kata, tidak cengeng, tetap lurus di jalannya dan tak pernah membiarkan diri hanyut oleh arus orang lain. Waktu adalah kedewasaan.
22 februari 1999
Habis sudah masa yang kunanti dua lorong sudah kulewati lorong ketiga pun hampir berakhir. 22 Februari kusadari semua telah mengubah hidupku. Manusia tak berarti yang selalu terlingkup ketakutan dan kecemasan ini menemukan seberkas sinar keberanian yang tak terduga. Sedikit demi sedikit arti kedewasaan merasuk jiwaku :
- Lebih mengenal-Nya, mencintai-Nya, mengabdi pada-Nya, beribadah pada-Nya, pada Allah Swt
- Mengerti tentang jati diri
- Mengerti tujuan hidup
- Mengetahui apa keinginan
- Kedewasaan yang bertanggung jawab
- Belajar menerima keadaan apa adanya
- Mencintai sesuatu yang membenci kita membuat kita manusiawi
- Dalam hidup kita berbagi
- Walau hanya dengan seulas senyum kita bisa merasakan adanya orang lain
- Jadikan penderitaan pelajaran berharga
- Kita pasti mendapat hikmah dari tiap peristiwa yang terjadi pada kita
- Selesaikan masalah antar manusia dengan pendekatan manusia.
Don’t break this mirror ?!
Don’t break this mirror ?! Kalimat itu menghalangi niatku memecah wajah cermin seakan aku muak melihat wajah menyedihkanku. Hanya kalimat itu yang mencegah amarah bodohku. Aku sudah berusaha memperbaiki diri. Sekali di cap buruk tak akan lekang oleh waktu. Terkadang aku mengabaikan gurauan penuh ejekan tapi aku ini tertampar oleh kalimat itu. Aku memang tak pernah menghormati dan menghargai diriku. Usaha memperbaiki diri yang susah payah malah hendak aku kacaukan hanya karena sebuah kerikil masa lalu yang mengekor di belakang diriku. Menyedihkan. Don’t break this mirror ?!
Kebahagiaan dalam kehampaan
Cemburu … entah tak tahu perasaan ini tapi bukan cinta rasa saying karena persahabatan. Aku suka masih punya perasaan kadang aku merasa sangat lelah tanpa itu meski kadang lelah berperasaan mendapat segala cinta mereka. Jadi aku berhenti tapi setelah beristirahat aku sangat hampa. Ternyata hidup penuh bahagia bila mampu memperjuangkan bila tahu sebatas mana kita mencintai dan melindungi orang lain bahwa segalanya harus dan bisa diperjuangkan tanpa menyerah sebelum perang. Jangan lelah dalam berjuang ?! Segalanya tampak indah bila diperjuangkan.
Apalah arti sebuah nama ?!
What a name ?! Apalah arti sebuah nama berulang aku mendengarnya. What a name ?! Hanya sesuatu yang sementara dalam hidup. Tidak menunjukkan apapun. Banyak yang terjadi hari ini, kemarin atau mungkin besok. Banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, diinginkan atau tidak ?! Banyak orang demi orang yang kita kenal tanpa perlu mengerti namanya.
What a name ?! Aku tidak dapat melihat jalan menuju impianku. Aku hanya merasakannya sebagai sesuatu yang berat dan membuatku sulit menjejakkan kaki mencapai sesuatu. Aku tahu bahwa aku merasa lebih baik jika aku dihargai orang lain. Apalah artinya jika 0orang menduga kebaikan kita tapi ternyata kita hanyalah pecundang semua orang. Hanya melihat sesuatu dari luar. Penampilan bukan kepribadian.
Persahabatan
Cobalah melihat seseorang dari banyak sisi bukannya melihat mereka dari satu sisi. Kadang kala menemukan jati diri kita dengan cara unik hanya lewat gurauan ringan dari seseorang yang tak terlupa. Seseorang lain kadang tahu lebih baik dari kita. Persahabatan lebih berharga dari cinta. Orang lain melihat kita dengan marah karena tak mengenal kita tapi waktu selalu berjalan di jalannya. Aku masih selalu mencoba menemukan diriku. Teman bukankah sesuatu yang gemerlapa bukan terkenal kaya dan menarik sampai saatnya kita. Persahabatan sejati akan dating menyadarkan arti penting dari tanggungjawab. Persahabatan adalah memiliki teman yang mengerti tentnag dirinya dan diri kita.
Maaf
Ya, Allah, istigfar beribu kali dari bibir hamba pun tak akan pernah cukup meredam berjuta dosa di hidup hamba. Ya Allah hamba tahu di batas mana hamba berjalan. Hamba tak tahu arah tanpa petunjuk dan hidayah-Mu. Selama ini hamba terlena dan hanya mengejar ambisi hamba. Hamba memiliki teman-teman yang baik tapi hamba tak pernah bersyukur. Hamba tak pernah menerimanya. Hamba lupa diri. Hamba lupa jalan pulang. Hamba lupa bahwa ada kalanya manusia kembali ke dasar inti hidupnya. Hamba lupa, astaghfirullah. Lupa pada asal hamba darimana hamba berjalan. Siapa teman-teman hamba. Mereka tak akan pernah tahu masa penderitaan batun hamba mereka hanya melihat luar hamba. Maaf ya, Allah ?!
Sebuah kerelaan
Biarkan semua hal terjadi ketika aku mencoba menggenggam atau mengumpulkan sebanyak mungkin hingga kedua tanganku tak ukup menanggungnya aku mesti merelakannya pergi aku mesti melepasnya aku tahu kenapa aku tahu aku mesti membiarkannya saja.
Percaya dan doa
Percaya itu doa, tapi entah apa aku sanggup mempercayai sesuatu demikian gigih terutama tentang keinginanku karena terkadang hal-hal tak diinginkan banyak terjadi tapi jika kita percaya pada Allah itu lebih baik dan lebih banyak terjadi hal-hal yang diingin.
Tenang demi kalbu
Orang hidup di dunia ini mengharap keselamatan dan rasa aman terutama dari persahabatan. Aku lelah pada prasangka tapi aku tak bisa lepas dari prasangka begitu saja karena aku manusia biasa. Teman kedua menghiburku dengan tawa, temanku yang lain menghiburku dengan kritik tapi aku memilih teman yang memujiku, meski mereka tak tahu apa-apa tentang aku, meski kadang aku rindu pada temanku yang mengkritikku.
Tak memiliki judul
Manusia itu makhluk yang berlebihan masalah-masalah kecil dibesarkan padahla itu hanya (kadang) segelintir kecil masalah yang teramat kecil dari berjuta-juta masalah yang akan dihadapi atau telah dihadapi Allah lebih tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Allah lebih mengenal siapa hamba-Nya dan apa yang terbaik baginya. Allah lebih mengenal siapa-siapa hamba-Nya yang bertakwa, apapun warna kulitnya, golongannya, alirannya, mahzabnya, statusnya, kekayaannya, fisiknya.
Aku mempunyai teman sebut saja namanya D, seorang pria 25 tahunan keturunan cina-bule muslim. Di suatu ahri jumat yang terik ia shoalt jumat, memakai sarung, baju koko dan kopiah haji di kepalanya. Wajahnya yang putih bersih denagn amta yang agak sipit menunjukkan bahwa dia berasal dari etnis yang berbeda dari semua jemaah sholat jumat di Masjid Agung Surabaya itu. Semua orang otomatis meliaht tanpa sungkan padanya, piker mereka, wah ada mualaf sholat jumat.
Yang dilihatin cuek bebek meski agak dongkol, ketika ada beberapa bapak-bapak senyum-senyum sambil melihat terus kearahnya. Aduh, pikirnya, jangan aku disangka mau aneh-aneh dan dicurigai macam-macam, sempat ia berpikir begitu.
“ Mualaf ya mas?”
Pertanyaan semacam itu sudah sering sekali terlontar sejak dulu sampai sekarang, sejak jaman ia masih sekolah TK sampai lulus dari perguruan tinggi, tapi ia menanggapinya dengan bijak. Ia hanya senyum dan berkata,
“ Saya penganut Islam sejak kecil. Keluarga saya penganut Islam sejak lama. Alhamdulillah“
Bahkan kata-kata miring pun kadang juga muncul, entah dari mulut siapa, “ Cina-bule tapi kok muslim … ga salah?”
Wah ekstrim kalau yang seperti ini … pikirnya tapi lagi-lagi ia harus terima konsekuensinya punya wajah orientalis yang cenderung kapitalis. Kadang aku menghiburnya,
“ Tenang bro … yang penting hati santri, meski wajah artis. “
D hanya ketawa, masygul … aku kadang mikir enak banget yang memiliki wajah cenderung agamis, dengan baju dan gaya Islam yang kental semua orang yang melihat otomatis akan berpikir wah … ini lho orang Islam, wah ini lho orang baik tapi … aku jadi mikir juga bagaimana dengan orang berwajah indo (maaf bukannya diskriminatif) dituduh cenderung ga Islam pas dia berbuat kebaikan pasti deh dicurigai macam-macam.
Ironi …
Aku jadi bertanya-tanya apakah Islam hanya milik etnis tertentu? Tidak kan? Islam adalah Rahmatan lil alamin, rahmat bagi semua … Islam ga ditentukan dengan wajah dan gaya berpakaian seseorang. Hati dan ketakwaan itu yang terpenting. Hanya Allah yang Maha Mengetahui Tiap Isi Hati hamba-hamba-Nya.
Semua orang di negeri ini cenderung melihat seala sesuatu hanya dari satu sisi saja, padahal … Islam itu ga hanya tentang masalah perempuan dan poligami saja. Ah, ini memang fenomena akhir jaman banyak orang yang mulai membahas tentang masalah perempuan di masjid-masjid. Islam adalah jalan hidup dunia-akhirat. Kenapa kita terjebak hanya dari penampilan luar? Para mualaf dari barat dengan latar belakang pendidikan tinggi yang cenderung hedonis masuk Islam karena tertarik hal itu setelah mempelajari Islam dengan hati dan logika.
Aku tidak mengatakan para muslim keturunan itu kurang baik dari mereka tapi mari kita berlomba-lomba juga meraih kemuliaan. Mari kita wujudkan Islam yang ga terkotak-kotak. Islam yang kembali pada Al-Qur’an dan Al-Hadist. Aku juga Islam karena keturunan seperti sebagian besar orang di negara ini. Ini adalah saat bagi kita menyadari bahwa iman warisan ini harus diubah menjadi Iman Cinta … Iman kepada Islam.
Kamis, 09 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)




1 komentar:
sebuah renungan yg begitu menyentuh rasa...
kalau diijinkan, saya ingin menambahkan,
“mari kita niati sekolah, kuliah, kerja atau apa pun aktivitas kita sebagai ibadah… perbedaan ibadah & bukan, terletak pada niat…”
terima kasih sharingnya...
semoga bisa menjadi ilmu yg bermanfaat & Multi Level Pahala (MLP), amin...
sebagai tambahan, saya membuat tulisan tentang "Sudahkah Kita Mengindahkan Perasaan Orang Lain?"
silakan berkunjung ke:
Sudahkah Kita Mengindahkan Perasaan Orang Lain?
link di atas adalah tulisan ke-1 dr 2 buah link tentang mengindahkan perasaan orang lain)
semoga Allah menyatukan dan melembutkan hati semua umat Islam, amin...
salam,
achmad faisol
http://achmadfaisol.blogspot.com/
Posting Komentar