Rabu, 11 Juni 2008

kelanjutan dari bahaya zina

BEBERAPA PERKARA PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN
      Orang yang berzina dengan banyak pasangan lebih besar dosanya daripada yang berzina hanya dengan satu orang  , demikian juga orang yang melakukanya berkali-kali dosanya lebih besar daripada yang mealkukannya hanya sekali.
        Penzina yang berani melakukan maksiat ini dengan  terang-terangan lebih buruk daripada mereka yang melakukannya  secara  sembunyi-sembunyi.
       Berzina dengan wanita yang bersuami lebih besar dosanya daripada dengan wanita yang tidak bersuami kerana adanya unsur perbuatan zalim (terhadap suami wanita), boleh menyalakan api permusuhan dan merusak keutuhan rumah tangganya.
         Berzina dengan tetangga lebih besar dosanya daripada orang yang jauh rumahnya.
       Berzina dengan wanita yang sedang ditinggalkan suami karena perang (jihad) lebih besar dosanya daripada dengan wanita lain.
          Berzina dengan wanita yang ada pertalian darah atau mahram lebih jahat dan hina  daripada dengan yang tidak ada hubungan mahram.
         Ditinjau dari segi waktu maka berzina di bulan Ramadhan, baik siangnya ataupun malamnya, lebih besar dosanya daripada waktu-waktu lain.
       Kemudian dari segi tempat dilakukannya, maka berzina di tempat-tempat suci dan mulia lebih besar dosanya deripada tempat yang lain.
         Pezina muhson (yang sudah bersuami atau beristeri) lebih hina daripada gadis atau jejaka, orang tua lebih buruk daripada pemuda, orang alim lebih buruk daripada yang jahil dan orang yang berkemampuan (terutama dari segi ekonomi) lebih buruk deripada orang fakir atau lemah.
BERTAUBAT

Bertaubat ini bukan khusus  hanya kepada penzina, bahkan kepada siapa  saja yang menunjukkan jalan untuk terjadinya zina, membantu dan memberi peluang kepada pelakunya dan siapa saja yang ikut terlibat di dalamnya. Hendaknya mereka semua segera kembali dan bertaubat dengan sungguh-sungguh, menyesali apa yang pernah dilakukannya dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak kembali melakukannya. Dan yang paling penting adalah memutuskan hubungun dengan siapa saja dan apa saja yang boleh menarik  ke arah perbuatan keji tersebut. Dengan demikian diharapkan Allah akan menerima taubat itu dan mengampuni segala dosa yang pernah dilakukan, dan  ingatlah, tidak ada istilah  ‘putus asa’  dalam  mencari rahmat Allah.

Allahberfirman,mafhumnya:
"Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS.25:68-70)

Tidak ada komentar: